Waspada Penyakit akibat Vibrio parahaemolyticus sebagai Ancaman bagi Pembudidaya Udang
Waspada Penyakit akibat Vibrio parahaemolyticus sebagai Ancaman bagi Pembudidaya Udang

Sumber: globalseafood.org
Salah satu hambatan besar dalam budidaya ikan dan udang adalah penyakit . Munculnya penyakit ini disebabkan oleh interaksi kompleks antara tiga unsur utama yaitu inang , patogen, dan lingkungan. Faktor lingkungan mempunyai peran penting karena dapat mempengaruhi hubungan antara bakteri dan patogen, baik secara positif maupun negatif. Patogen penyebab penyakit pada udang vannamei memiliki beberapa jenis diantaranya bakteri , jamur , dan virus (Boyd 2017).
Apa itu Vibrio Parahaemolyticus ?
Vibrio parahaemolyticus adalah salah satu jenis bakteri Vibrio sp. yang telah diidentifikasi dapat menginfeksi udang. Bakteri ini merupakan salah satu patogen yang sering menyerang udang di tambak, bahkan bisa menyebabkan kematian massal. Vibrio sp. umumnya merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang pendek, lurus ataupun bengkok, dan memiliki flagela (alat gerak). Bakteri ini bersifat fakultatif anaerob yaitu dapat bertahan hidup dan berkembang biak baik dengan maupun tanpa oksigen (Mahulauw et al. 2022).
Identifikasi bakteri Vibrio sp. dilakukan dengan metode kultur menggunakan media Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose Agar (TCBS), koloni bakteri ini bisa berwarna kuning atau hijau. Koloni berwarna kuning menunjukkan kemampuan memfermentasi sukrosa, sedangkan yang berwarna hijau tidak (Mahulauw et al. 2022). Media penempatan CHROMAgar digunakan dalam mengidentifikasi keberadaan bakteri spesifik Vibrio parahaemolitycus yang ditandai dengan munculnya koloni berwarna ungu pada media tersebut (Wiradana et al. 2024).
Vibrio parahaemolyticus pada udang dapat menyebabkan Vibriosis . Bakteri ini sebagai penyebab patogen sindrom nekrosis hepatopankreatik akut (AHPND) pada udang Litopenaeus vannamei. Penyakit ini dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian udang pada tahap perkembangan pasca larva (Cornejo-Granados et al. 2017). Identifikasi juga dilakukan dengan melihat kenampakkan hepatopankreas udang yang terinfeksi. Hepatopankreas udang yang terkena Vibriosis akan tampak pucat dan mengalami pengerutan secara mikroskopis (Wiradana et al. 2024).
Bagaimana cara penanggulangannya?
Infeksi Vibriosis pada udang Litopenaeus vannamei disebabkan oleh sebagian besar bakteri Vibrio spp. yang bersifat oportunistik serta dapat membahayakan kesehatan udang. Upaya mengurangi ancaman Vibriosis terutama pada sistem budidaya super intensif sangat penting untuk menerapkan strategi manajemen kesehatan yang terpadu. Hal ini mencakup beberapa langkah, seperti menjaga kualitas air, memilih pasca larva yang bebas penyakit, dan mengurangi kepadatan stok udang (Alday‐Sanz et al. 2020).
Daftar Pustaka
Alday‐Sanz V, Brock J, Flegel TW, McIntosh R, Bondad‐ Reantaso MG, Salazar M, Sub asinghe R. 2020. Fakta, kebenaran, dan mitos tentang udang dalam akuakultur. Rev Aquac. 12:76–84. https://doi.org/10.1111/raq.12305.
Boyd CE. 2017. Hubungan Umum Antara Kualitas Air dan Kinerja Akuakultur di Tambak, dalam: Penyakit Ikan. Elsevier. 147–166. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-804564-0.00006-5.
Cornejo-Granados F, Lopez-Zavala AA, Gallardo-Becerra L, Mendoza-Vargas A, Sánchez F, Vichido R, Brieba LG, Viana MT, Sotelo-Mundo RR, Ochoa-Leyva A. 2017. Mikrobioma udang Pacific Whiteleg mengungkapkan komposisi komunitas bakteri yang berbeda antara kondisi wabah Wild, Aquacultured, dan AHPND/EMS. Perwakilan Sains. 7:11783. https://doi.org/10.1038/s41598-017-11805-w.
Mahulauw FR, Lamadi A, Mulis M. 2022. Patogenitas bakteri Vibrio sp. pada udang vannamei di Kabupaten Pohuwato. Jurnal Nike. 10(1):031-039.
Wiradana PA, Sani MD, Sudaryatma PE, Sandhika IMG, Widhiantara IG, Rosiana IW, Ansori ANM, Firmani U. 2024. Pemantauan Kualitas Air dan Kontaminasi Vibrio spp. pada Udang Putih Pasifik ( Litopenaeus vannamei ) yang Dibudidayakan dengan Sistem Super–Intensif: Studi Kasus di Situbondo, Jawa Timur, Indonesia. Jurnal Ilmu Lingkungan. 22(6):1545-1553.
