Pemanfaatan Pupuk ZA (Zwavelzure Ammoniak) sebagai Strategi Menjaga dan Mengoptimalkan Ekosistem Tambak Udang
Pemanfaatan Pupuk ZA (Zwavelzure Ammoniak) sebagai Strategi Menjaga dan Mengoptimalkan Ekosistem Tambak Udang
sumber: isw.co.id
Pupuk ZA (Zwavezure amoniak)
Pemanfaatan pupuk ZA (Zwavezure Amoniak) menjadi salah satu strategi menjaga dan mengoptimalkan ekosistem tambak udang . Pupuk yang dikenal kaya akan nutrisi dapat membantu pertumbuhan mikroorganisme dan mencegah penyakit dalam memperbaiki efisiensi budidaya udang.
Mengenal Pupuk ZA
Pupuk ZA, yang merupakan singkatan dari ” zwavelzure amoniak ” dalam bahasa Belanda, adalah pupuk yang mengandung amonium sulfat. Pupuk ini dirancang untuk memberikan tambahan unsur hara nitrogen dan sulfur bagi tanaman. Amonium sulfat adalah garam anorganik yang memiliki beberapa kegunaan, termasuk sebagai pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah atau sebagai bahan tambahan dalam makanan (Arief et al. 2016).
Seperti yang kita ketahui pupuk ZA biasa digunakan untuk tumbuhan, jadi bagaimana peran pupuk ZA untuk kegiatan budidaya ini ?
Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dalam budidaya udang sangat penting karena meningkatkan ketersediaan nitrogen yang mendukung perkembangan fitoplankton , yang merupakan pakan alami udang; memperbaiki kualitas udara dengan meningkatkan kandungan nitrogen, menjaga keseimbangan ekosistem kolam; serta mengendalikan pertumbuhan alga berbahaya dengan menyediak sumber nitrogen yang terkendali. Pemupukan teratur dengan pupuk ZA membantu menciptakan lingkungan optimal , mendukung kesehatan dan produktivitas udang.
Fitoplankton dalam budidaya udang memanfaatkan Pupuk ZA (Zinc Ammonium) yang penting untuk pertumbuhannya. Penggunaan pupuk ini dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi, khususnya nitrogen, yang efektif bagi perkembangan fitoplankton. Kadar nitrogen yang cukup dalam media kultur dapat mendorong pertumbuhan dan reproduksi fitoplankton secara optimal (Prihardianto et al. 2023). Selain itu, pupuk ZA juga membantu menciptakan kondisi lingkungan yang lebih baik untuk pertumbuhan mikroalga yang pada pasangannya dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pakan alami bagi larva udang. Dengan meningkatnya populasi fitoplankton, budidaya udang dapat menghasilkan benih yang lebih sehat dan berkualitas tinggi (Mubarok dan Farikhah 2024).
Cara penggunaan (Dosis, cara aplikasi, waktu aplikasi)
Sumber : isw.co.id
Nutrisi anorganik dalam pupuk kimia mampu mendorong pertumbuhan fitoplankton , begitu pula senyawa hasil dekomposisi pupuk organik yang masuk ke dalam air tambak. Proses pemupukan biasanya dilakukan pada pagi hari , antara pukul 07.00 hingga 09.00 WIB. Pupuk anorganik, molase, dan pakan diberikan sekali saja selama tahap pembentukan media udara (Khumaidi et al. 2022 ).
Dosis Pemupukan yang optimal untuk tambak udang memerlukan 1.000 kg pupuk per hektar , ditambah 50 kg Urea dan 75 kg TSP per hektar . Pemupukan tambak dilakukan dalam dua tahap, yaitu pemupukan awal dan pemupukan lanjutan. Pemupukan awal dilaksanakan 7-14 hari sebelum penebaran benih, sedangkan pemupukan lanjutan dilakukan satu bulan setelah benih ditebar.
Penggunaan pupuk ZA dalam budidaya udang memiliki beberapa keunggulan. Pupuk ini dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman dengan cepat , sehingga pertumbuhan udang dapat berlangsung lebih optimal. Kandungan unsur hara yang tinggi dalam pupuk ZA memungkinkan penggunaan dalam jumlah yang lebih sedikit untuk mencapai hasil yang diinginkan. Selain itu, pupuk ZA mudah diakses dan tersedia di pasaran , sehingga memudahkan petani dalam mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan untuk budidaya.
Daftar Pustaka
Arief A, Yolan S, Mubarak K, Labba IP, Agung B. 2016. Penggunaan pupuk ZA sebagai pestisida anorganik untuk meningkatkan hasil dan kualitas tanaman tomat dan cabai besar. Jurnal Farmasi . 4(3):73-82.
Khumaidi A, Muqsith A, Wafi A, Jasila I, Hikam T. 2022. Kajian teknis pembesaran udang vaname ( Litopenaeus Vannamei ) secara Intensif di tambak udang BPBAP Situbondo. Jurnal Perikanan Pantura. 5 (2):195-206.
Mubarok RMM dan Farikhah. 2024. Pertumbuhan udang vannamei ( Litopenaeus vannamei) di tambak diintensifkan dengan pengelolaan plankton sebagai penyeimbang ekosistem. Jurnal Perikanan Pantura. 7(1):435-449.
Prihardianto MK, Chilmawati D, Subandiyono. 2023. Pola pertumbuhan Thalassiosira sp. pada media walne dengan rasio N/P berbeda. Jurnal Sains Akuakultur Tropis. 2:196-206.
Sari TM, Dewi AF, Solihah L, Ariani A. 2023. Pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari limbah budidaya udang v aname. Jurnal Pengabdian Masyarakat. 5(1):19-24 .