Kualitas Air Akuakultur: Peran Aquaponik dalam Menjaga Potensi Pencemaran Lingkungan
Kualitas Air Akuakultur: Peran Aquaponik dalam Menjaga Potensi Pencemaran Lingkungan
(unair.ac.id)
Apa, sih, Peran air dalam Budidaya Ikan?
Air sebagai lingkungan dan media dalam budidaya ikan adalah faktor kunci dalam
menentukan pertumbuhan dan reproduksi ikan. “Merawat ikan sama saja dengan merawat air”, orang-orang berkata. Lingkungan yang baik untuk budidaya harus memenuhi beberapa kriteria penting, seperti kualitas air yang optimal, sirkulasi air yang baik, ketersediaan nutrisi, dan pengelolaan limbah yang efisien. Memastikan faktor-faktor ini terpenuhi merupakan langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang ideal untuk budidaya ikan, meningkatkan kesehatan, dan produktivitas ikan yang dibudidayakan (Rochyani 2018).
Ini Dampaknya kalau Air Budidaya Tercemar!
Kerusakan lingkungan akibat polusi atau bahan pencemar dapat berpengaruh terhadap kerusakan genetik ikan jika terpapar dalam jangka waktu yang lama. Umumnya, bahan pencemar seperti logam berat bisa memasuki tubuh ikan melalui beberapa jalur seperti mulut, saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan kulit. Peran insang yang berfungsi sebagai organ utama untuk bernapas, sangat berkaitan dengan oksigen. Oksigen yang larut dalam air tercemar dapat diserap oleh pembuluh darah kecil di insang. Oleh karena itu, perubahan dalam kualitas air akan secara langsung mempengaruhi struktur dan fungsi insang. Akumulasi logam berat di dalam organ ikan bisa merusak sistem pertahanan sel, menyebabkan stres oksidatif, dan kerusakan sel yang mungkin memicu pembentukan radikal bebas. Radikal bebas ini muncul sebagai hasil dari berbagai proses kimia kompleks dalam tubuh, seperti oksidasi dan metabolisme sel menurut Berlianti et al. (2014).
Tidak hanya itu, kerusakan lingkungan seperti pencemaran dari bahan kontaminan berupa pestisida, logam berat, dan limbah industri, juga dapat menyebabkan perubahan morfologi pada spesies ikan. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan terhadap lingkungan yang tercemar dapat mengakibatkan perubahan morfologi ikan, laju pertumbuhan yang lebih lambat, perubahan bentuk tubuh, dan masalah reproduksi (Chen et al. 2022). Ikan yang hidup di zona terkontaminasi mungkin menunjukkan kelainan morfologi pada organ seperti insang dan hati, termasuk aneurisma, hiperplasia, nekrosis, dan infiltrasi leukosit, yang menandakan dampak polusi terhadap kesehatan fisiologis mereka. Gianuca et al. (2016) juga turut menyatakan bahwa pencemaran air dapat menyebabkan plastisitas morfologi pada ikan, memengaruhi ciri-ciri yang berhubungan dengan ukuran tubuh dan menyebabkan perubahan dalam efisiensi pakan, kerentanan terhadap pemangsa, dan strategi reproduksi sebagai respons adaptif terhadap lingkungan yang tercemar.
Bagaimana Peran Aquaponik sebagai Solusi Pencemaran Air?
Aquaponik merupakan sistem budidaya inovatif yang menggabungkan akuakultur dan hidroponik untuk menciptakan lingkungan yang saling menguntungkan antara ikan dan tanaman. Sistem ini memanfaatkan limbah ikan sebagai nutrisi bagi tanaman, yang kemudian membersihkan air untuk ikan, dan membentuk siklus tertutup yang bermanfaat bagi keduanya. Pinsip dasar sistem ini, ikan dipelihara dalam tangki dan air yang mengandung limbah ikan dialirkan ke area tempat tanaman tumbuh. Bakteri nitrifikasi kemudian mengubah amonia dari limbah ikan menjadi nitrat, yang dapat diserap oleh tanaman sebagai nutrisi. Setelah disaring oleh akar tanaman, air bersih kembali ke tangki ikan sehingga menciptakan siklus daur ulang air yang terus-menerus. Ini sangat penting terutama di daerah yang mengalami kelangkaan air, karena sistem ini dapat mengurangi penggunaan air dengan presentase yanng besar dibandingkan dengan metode budidaya konvensional (Mao et al. 2023).
Kualitas air dalam sistem aquaponik cenderung lebih stabil karena adanya pengaturan ekosistem yang seimbang antara ikan, tanaman, dan mikroorganisme. Kualitas air yang baik dalam sistem aquaponik juga mengurangi kebutuhan akan intervensi manusia dalam mengatur kondisi air.
Tujuan utama aquaponik adalah: menciptakan metode produksi pangan yang berkelanjutan dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya secara maksimal, mendaur ulang nutrisi, mengurangi limbah, serta memperbaiki kualitas air. Peningkatan kualitas air secara alami oleh teknologi budidaya inovatif seperti aquaponik ini akan memungkinkan dalam meminimalisir dampak dari kerusakan lingkungan terhadap genetik dan morfologi ikan. Siklus daur ulangi air yang terjadi terus-menerus, akan memberikan lingkungan budidaya dengan kualitas air yang baik secara berkelanjutan (Okomoda et al. 2023).
Daftar Pustaka
Berlianti NA, Widodo CS, Juswono UP. 2014. Studi tentang pengaruh limbah pencemar
terhadap kandungan radikal bebas pada organ insang ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal
Natural B. 2(4): 355-359.
Chen X, Guo X, Xiong W, Zhan, A. 2022. Pollution-driven morphological plasticity in a running
water ecosystem. Environmental Science and Pollution Research. 29(2): 2783-2791.
Gianuca AT, Pantel JH, De Meester L. 2016. Disentangling the effect of body size and
phylogenetic distances on zooplankton top-down control of algae. Proceedings of the Royal
Society B: Biological Sciences. 283(1828): 20160487.
Mao H, Wang B, Zhao J, Wang Y, Du X, Shi Q. 2023. Influences of aquaponics system on
growth performance, antioxidant parameters, stress parameters and gene expression of
Carassius auratus. Fishes. 8(7): 1-11.
Okomoda VT, Oladimeji SA, Solomon SG, Olufeagba SO, Ogah SI, Ikhwanuddin M. 2023.
Aquaponics production system: A review of historical perspective, opportunities, and challenges
of its adoption. Food Science and Nutrition. 11(3): 1157-1165.
Rochyani N. 2018. Analisis karakteristik lingkungan air dan kolam dalam mendukung budidaya
ikan. Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan. 13(1): 51-56.